Kemewahan Jamur Musim Dingin
Musim dingin adalah saat yang dinanti para petani jamur di daratan Eropa. Karena bagi mereka, musim dingin yang jatuh antara bulan November-Februari adalah masa panen jamur black truffle atau dalam bahasa latin disebut sebagai Tuber melanosporum. Bersama dhog (dog dan hog) peliharaannya, mereka pergi ke hutan dan menuju posisi pohon Oak berada. Karena di dekat pohon itulah black truffle biasanya tumbuh, di sekitar akar yang menjalar.
Dari segi tampilan, jamur ini tidak menarik sama sekali. Bentuknya tak beraturan, bertekstur kasar dan berwarna hitam, sepintas mirip srikaya berukuran mini. Di sisi lain, aroma yang dihasilkan jamur ini konon mirip dengan feromon, sejenis zat kimia yang berfungsi untuk merangsang dan memiliki daya pikat seks pada hewan jantan dan betina. Sehingga diperlukan bantuan hewan seperti anjing atau babi yang memiliki indera penciuman tajam karena jamur ini tumbuh di dalam tanah. Namun yang sering diajak berburu adalah anjing, karena babi cenderung sulit dikontrol dan akan melahap jamur yang baru ditemukan.
Selain black truffle, sebenarnya masih ada jenis jamur lain yang pesonanya bersinar di kalangan penikmat kuliner, misalnya white truffle, chanterelle, morels, dan porcini. Namun black truffle lah yang didaulat menempati kasta teratas perjamuran dunia. Tak heran jika jamur ini menjadi primadona di kuliner Prancis, Spanyol, Italia (khususnya bagian selatan), dan Kroasia, sehingga masuk ke dalam haute cuisine internasional dengan harga pasaran tertinggi di antara jamur lainnya. Harganya hampir 10 juta rupiah per kilogram!
Mengenai rasa, si hitam eksotis ini mendapat julukan “the diamond of the kitchen” oleh ahli gastronomi abad ke-18 asal Prancis, Brillat-Savarin. Meski juga tumbuh pada musim panas, namun jamur yang tumbuh pada musim dingin memiliki kualitas rasa yang lebih tinggi. Dari sekian jenis masakan yang ada, black truffle akan menghasilkan rasa terbaik jika dipadukan dengan hewan laut. Rasanya khas dan tidak pekat, sehingga tidak menghilangkan rasa asli bahan utama masakan.
Salah satu makanan yang dibuat menggunakan jamur jenis ini adalah Pan Seared North Atlantic Cabillaud with Perigord Black Truffle. Bahan utama yang digunakan adalah ikan cod (ikan laut sejenis tuna berukuran besar). “Untuk beberapa menu makanan, black truffle tidak dimasak, cukup dikupas, dan disajikan segar di atas piring. Terkadang bahkan hanya diparut dan ditaburkan di atas makanan,” ujar Simond Stephane, executive chef restoran Cassis. Dalam skala kecil, jamur ini digunakan sebagai penyedap pada masakan khas Prancis lainnya, foie gras. Di sisi lain, white truffle cenderung diaplikasikan pada variasi makanan yang lebih ringan seperti, sup, pasta dan risotto. Dalam mengolahnya biasa dicampur dengan jamur chanterelle dan keju parmesan.
Jelas sudah mengapa duo jamur ini begitu bersinar di kalangan penikmat kuliner kelas dunia. Tak heran jika pada 2006 lalu Tom Ford melansir Black Orchid Voile De Fleur, parfum wanita yang menggunakan black truffle sebagai salah satu essence utama.
So, are you ready to double the truffle?
…
Foto: Getty Images, Dok. EsquirePublikasi: Esquire Indonesia edisi januari 2010.
Leave a Reply