Portfolio

Have Fun Go Veg!

Panduan Wisata Kuliner Menu Non-hewani.


Menjadi vegetarian adalah salah satu cara untuk menerapkan pola hidup sehat, meski sebagian orang memiliki alasan lain untuk tidak mengonsumsi daging, misalnya karena faktor kesehatan, ingin menerapkan hidup kembali ke alam, atau bahkan ingin menurunkan berat badan. Semuanya bisa dibenarkan, bahkan yang paling ekstrem sekalipun, tidak ingin menyakiti atau menghilangkan nyawa hewan. Tak salah memang, karena itu soal pilihan hidup.

Ada baiknya Anda mengenal secara singkat jenis-jenis vegetarian berdasarkan makanan yang “boleh” dan “tidak boleh” dimakan. Berikut pembagian secara jelasnya:

  • Semi Vegetarian
    Selain jenis makanan nabati (non hewani), semi-vegetarian juga masih mengonsumsi daging hewan, meskipun tergolong jarang.
  • LactoOvo Vegetarian
    Vegetarian jenis ini tidak mengonsumsi produk hewani, kecuali yang mengandung susu dan telur.
  • Lacto Vegetarian
    Produk hewani yang dikonsumsi hanya susu dan olahannya, misalnya keju dan es krim. Selebihnya tidak, termasuk telur.
  • Ovo Vegetarian
    Kebalikan dari lacto vegetarian, produk hewani yang dikonsumsi hanya  telur dan olahannya saja.
  • Vegan
    Merupakan tingkat vegetarian yang paling ketat. Mereka hanya mengonsumsi makanan non hewani. Bahkan telur, susu, dan madu sekalipun tidak. Biasanya mereka juga menolak untuk mengenakan produk pakaian yang menggunakan kulit hewan asli.

Setelah mengetahui jenis-jenis vegetarian beserta makanannya, berikut adalah menu-menu non-daging yang bisa Anda santap. Vegetarian or not, everyone is welcome.


PORTICO

Vegetarian Spaghetti

Ketika Anda melintas di Jalan Asia Afrika, Jakarta Selatan, restoran yang terletak di pelataran Senayan City ini dengan cepat menarik perhatian. Mengusung konsep indoor dan outdoor, Portico memang menjadi salah satu spot favorit untuk hang out. Menu restoran ini pun cukup membuat perut Anda yang mungkin sebenarnya tak lapar, mendadak lapar.

Menu vegetarian yang tersedia di sini cukup banyak, misalnya Wild Mushroom Cream Soup with Truffle Oil. Sup ini terasa gurih dan tidak terlalu creamy. Jadi rasa aslinya masih dapat Anda nikmati. Ada pula Spaghetti with Chili Padi, Mushroom, and Garlic Infused Olive Oil. Spaghetti yang mendapat pengaruh kuliner Asia ini terasa nikmat disantap sebagai menu makan siang. Namun jika Anda kurang suka pedas, hati-hati dengan potongan cabai kering yang bersembunyi di balik helaian spaghetti Anda.

 

 

 

KOMALA’S

Grill Focacia

Restoran yang terletak di kompleks pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta Pusat, ini menghidangkan masakan-masakan khas India. Komala’s menggunakan susu sebagai salah satu bahan dasar. Jadi jika Anda seorang lacto-vegetarian, menu restoran ini “aman” untuk dikonsumsi. Untuk permulaan, Anda bisa mencoba Grill Focaccia. Roti kering yang juga populer di Italia ini diberi filling keju, rempah-rempah, dan minyak zaitun. Sebagai tambahan, menu ini juga disertai keripik kentang. Paduan rasanya menarik, gurihnya roti panggang berpadu dengan keripik yang renyah. Ingin mencoba menu yang lebih “India”? Anda bisa mencoba Masala Dosai, sejenis crepes yang berisi kentang tumbuk.

 

 

CASA D’ORO

Salad organik

Salah satu restoran andalan Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Casa D’Oro, melakukan inovasi dengan bermitra dengan White Lotus, perusahaan penyedia makanan yang memperkenalkan seri menu sehat. Chef Italia yang telah memenangkan beberapa penghargaan, Francesco Greco, dipercaya untuk menangani urusan dapur. Salah satu menu yang disajikan adalah Garden Greens Crispy Organic Vegetables And White Balsamic Vinegar Dressing. Salad yang seluruhnya menggunakan sayuran organik ini terasa lebih segar karena menggunakan vinegar dressing, bukan creamy dressing seperti mayonnaise. Anda pun tak perlu khawatir karena salad ini hanya mengandung 120 kalori. Jantung sehat, lingkar pinggang pun aman.

 

 

 

 

LOVING HUT

Fancy Nut Satay

Tak susah mencari restoran vegetarian franchise asal Amerika Serikat ini, karena kini Loving Hut memiliki sebelas cabang yang tersebar di Jawa, Bali, Sumatera, dan Sulawesi. Khusus Jakarta, resto ini terdapat di Plaza Semanggi lantai 3 dan di Jalan Kemang Raya no 130. Menu-menu yang disajikan di sini mencakup hidangan khas nusantara, Asia, dan juga Eropa. Jangan heran dengan dengan nama yang tertulis di buku menu, karena sesungguhnya “lele”, “sate”, atau “steak” yang dihidangkan Loving Hut seluruhnya “aman” dikonsumsi oleh para vegetarian. Sebut saja Fancy Nut Satay. Sate ini menggunakan potongan “daging” yang diracik dari bahan-bahan non hewani. Layaknya sate, Fancy Nut Satay juga disajikan dengan bumbu kacang. Penasaran dengan rasa sate “palsu” yang terbuat dari jamur dan kedelai? Kosongkan jadwal akhir pekan Anda untuk mendatangi restoran ini.

 

 

TEHE VEGETARIAN

Nasi Uduk Ayam Kremes

Restoran ini memang mengkhususkan diri pada menu vegetarian. Suasananya pun nyaman dengan konsep riung tenda yang teduh. Jika ingin mencoba, sambangi saja PRJ Kemayoran Gambir Expo Blok J. Menu yang disajikan memang bukan ditujukan untuk para vegan, alias masih menggunakan telur sebagai salah satu bahan dasar. Jangan membayangkan sepiring menu dengan tampilan yang membosankan.

Di Tehe, Anda yang tidak vegetarian pun akan lahap karena “tertipu” dengan tampilan dan rasanya. Misalnya Nasi Uduk Ayam Kremes. Jangan kaget dulu, meski nama dan tampilannya “ayam”, sesungguhnya seluruh menu yang disajikan di Tehe bebas daging hewan, alias nabati. Sang pemilik restoran, Saharjo dan istri punya cara sendiri untuk membuat “ayam” dan teman-teman daging lainnya, yaitu dengan menggunakan kedelai dan jamur. Ia pun membentuk bahan-bahan tersebut sehingga menyerupai bentuk aslinya. Banyak orang yang tidak menyangka bahwa makanan yang mereka makan sebenarnya bukan daging sama sekali.

 

 

 

Foto: Rici Linde, Dok. Esquire.
Publikasi: Esquire Indonesia edisi Juni 2010.