#1: Penonton Harap Diam
Mereka bilang ini harus dipertahankan. Saya bilang kenapa harus, kalau sudah tidak senang masa’ tetap dipaksakan? Mereka bilang demi masa depan. Kejenuhan itu normal, manusiawi. Nanti juga berlalu. Mereka pernah merasakan. Tahan saja dengan kepala dingin. Saya tersenyum. Kepala ini sudah dingin sejak lama, justru sekarang minta dipanaskan. Dipanaskan dengan tantangan baru, meski bersumber dari cita-cita lama. Saya takjub betapa zaman bisa begitu cepat berubah namun tidak begitu dengan pola pikir seseorang. Uang bukan segalanya. “Tapi segala-galanya butuh uang!” celetuk mereka. Benar juga sih, tapi kan ini hidup kita, bukan film mereka. Sshtt.. Penonton diharap diam, film akan segera dimulai.
…
Gambar: Dadyka’s Posterous
oh saya tau sedikit muara tulisan ini. 100 words story, life mu mengingatkan aku untuk melanjutkan project terbengkalaiku karena malas dan lalai. lalu terpikir akan uang. haduh hidup ini. saya yakin bukan melulu tentang uang. mari melepaskan erupsi ini. bumi ini saja sudah melepaskan sedikit jenuh mereka. hehe v^^
Wow, hebat betapa makna lain tercipta melalui proses pembacaan. Sebenarnya tidak tepat seperti yang lo tulis sih, tapi toh bisa diartikan begitu kan? :p
waduh keliru nih. yah mungkin pikiran ku saat nulis itu ya masih kepenuhan tentang tuntutan dan uang. hehe. ya sudahlah. hehe.