Ilusi Minuman Perompak
“Fifteen men on a dead man’s chest. Yo-ho-ho, and a bottle of Rum! Drink and the devil had done for the rest. Yo-ho-ho, and a bottle of rum!”
…
Sekelompok perompak menari-nari di atas kapal sambil menyanyikan Dead Man’s Chest. Mereka semua terlihat mabuk. Kemungkinannya ada dua, pertama karena ombak yang terus bergoyang mengikuti irama lagu, atau karena kadar alkohol dalam darah yang sudah tak bisa ditolerir lagi. Tapi sepertinya, rum-lah yang paling bertanggung jawab atas kebengalan para perompak tadi.
Sambil menapaki kapal bernama The Black Pearl, Jack Sparrow, sang kapten kapal, dengan baju lusuhnya menyambut saya dengan tangan terbuka. Jack memberikan tur singkat keliling kapal sambil berceloteh tentang rum, “Minuman beralkohol ini hasil fermentasi dan distilasi air tebu (molases) yang disimpan dalam tong kayu Oak.” Ia juga membangga-banggakan tanah kelahirannya, Kepulauan Karibia, yang hingga kini berstatus sebagai produsen rum terbesar di dunia. Ada yang mengatakan bahwa rum berasal dari bahasa latin yang berarti tebu, Saccharum officinarum. Tapi rupanya Jack tak setuju, ia membantah dengan mengatakan bahwa yang benar adalah berasal dari bahasa Belanda, rummers, yaitu gelas besar untuk minum.
Sesampainya di dek, satu set meja telah dipersiapkan lengkap dengan beberapa botol rum. Setelah duduk, Jack kembali berkisah, “Jenis dan kadar alkohol rum bervariasi. Rum putih biasa digunakan sebagai pencampur koktail, kalau yang berwarna cokelat keemasan untuk memasak dan membuat kue. Dan hanya rum berkualitas tinggi saja yang dapat diminum langsung. Bacardi misalnya.”
Lain halnya di Indonesia. Di sini rum kerap digunakan untuk menciptakan aroma wangi pada makanan. Mulai dari blackforest, tiramisu, pudding, rum balls, es krim rum raisin, hingga kopi rum. Meskipun sebenarnya kopi rum terinspirasi dari Irish Coffee yang mencampur kopi dengan whiskey. Pada gelaran Gastronomy & Cocktails All-stars di Puro dan Social House beberapa waktu lalu, mixologist asal Inggris, Richard Gillam, mengatakan bahwa rum adalah spirits paling fleksibel sebagai pencampur koktail. Rasanya yang lembut dan tak terlalu menyengat adalah faktor utama fleksibilitas tersebut. Rekannya Eben Freeman, mixologist asal New York , bahkan telah berhasil bereksperimen membuat rum bubuk!
Setelah puas mendongeng, sang kapten mabuk itu menuangkan rum untuk kami berdua. Dengan sekali tenggak, gelas telah kosong. Sedetik kemudian ia menarik saya untuk menari bersamanya. Tapi tiba-tiba pegangan tangan terlepas, dan kami terpelanting jatuh. Pingsan. Itu yang membuat saya bangun dan tersadar. Ternyata ilusi minuman perompak ini sungguh mempesona. Meliarkan fantasi setiap peminumnya. Dan dari kejauhan, lantunan Dead Man’s Chest sayup-sayup kembali berkumandang.
How to make your “Mojo” (Mojito): *ukuran yang dipakai adalah cup shaker – 1⁄2 Citrus – 1⁄2 Gula – 1⁄4 Mint essence – 1⁄4 Soda – 1 Rum..
. Foto: Deasy Elsara, SXC.HU Publikasi: Esquire Indonesia edisi Oktober 2009
Leave a Reply