Portfolio

Happy Wurst-day!

Cara instan menikmati Jerman.

Jika warga Jerman hanya diperbolehkan mengonsumsi dua hal dalam hidupnya, mungkin tanpa pikir panjang mereka akan menjawab sosis dan bir. Dalam menu harian, sosis diposisikan sebagai lauk inti, tak ubahnya ayam bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Tetap terasa nikmat, meski disantap pada pagi, siang, atau malam. Meski umumnya terbuat dari daging sapi, pilihan sosis (wurst) kini semakin beragam dengan adanya sosis ayam dan sosis babi. Selain itu, Jerman juga terkenal dengan sosis hati (liverwurst) dan –yang terdengar aneh bagi sebagian orang adalah sosis darah (blood sausages), atau yang kerap juga disebut sebagai black pudding.

Selain jenisnya yang beragam, proses pembuatannya pun variatif, mulai dari dikeringkan, diberi asap, hingga dibumbu kari. Tak banyak pula yang tahu bahwa secara tradisional, daging yang telah diolah kemudian dibungkus dengan cara memasukkan ke dalam usus hewan yang telah dibersihkan. Namun karena produksi sosis kini telah didominasi oleh industri, maka atas nama efisensi, bungkus alami tersebut diganti oleh kemasan plastik. Bahan lain yang juga kerap digunakan adalah kolagen dan selulosa. Sedangkan sosis yang tidak menggunakan bungkus biasanya dijual dalam kemasan kaleng dan toples.

Bonanza Wurst Platte

Salah satu menu sosis yang dapat Anda coba adalah Bonanza Wurst Platte. Menu ini terdiri dari tiga pilihan sosis (daging sapi, ayam, dan babi) yang dapat Anda variasikan. Ketiganya disajikan dengan cara digoreng dan direbus, lengkap dengan dua jenis side dish yang umumnya berupa kentang panggang dan sauerkraut (kubis cincang yang diberi bumbu masam). Agar lebih nikmat, Anda dapat pula menambahkan mustard.

“Coba datang kemari saat perayaan Oktoberfest. Suasana ‘Jerman’-nya sangat kental. Selain dapat melihat tarian dan nyanyian tradisional, Anda juga dapat menikmati bir dan sosis sepanjang malam!” ujar Elizabeth, humas bar dan resto khas Jerman di daerah Kemang, Die Stube. Ia tak berbohong, karena terlepas dari embel-embel tradisional yang menyertainya, Oktoberfest yang jatuh pada akhir September hingga awal Oktober adalah perayaan masa panen yang ditandai oleh pesta-pora. Terdengar menyenangkan? Tentu saja. Karena untuk dapat menikmati momen akbar ini, syaratnya cuma tiga: bir, sosis, dan semangat pesta semalam suntuk!

SOSISOLOGI

  • Bierschinken: sosis berukuran besar dengan potongan ham dan kacang pistachio.
  • Bierwurst: sosis bertekstur kasar yang telah diberi perasa juniper berry dan kapulaga.
  • Blutwurst: sosis yang dibuat dengan campuran darah hewan. Biasa disebut juga sebagai black pudding.
  • Bockwurst: melalui proses pengasapan, sosis ini biasa dibuat dari daging lembu muda pilihan, dan dibumbui daun peterseli dan bawang putih. Biasa disajikan pada musim semi dengan bir Bock sebagai pasangan sempurna.
  • Bratwurst: jangan tertipu tampilannya yang pucat. Terbuat dari daging pilihan (umumnya lembu muda dan babi) dengan campuran rempah-rempah seperti jahe dan pala, sosis ini dapat Anda santap dengan dimasak terlebih dahulu.
  • Braunschweiger: sosis hati yang diberi campuran telur dan susu. Paling diminati diantara jenis sosis hati lainnya.
  • Frankfurter: termasuk jenis yang paling terkenal. Umumnya terbuat dari potongan daging babi yang dibumbui garam, lalu diasapkan.
  • Knockwurst; knackwurst: biasa disajikan dengan cara dipanggang dengan bumbu tambahan berupa bawang putih. Hidangan tambahannya adalah sauerkraut.
  • Wienerwurst: dipercaya sebagai inspirasi American frankfurter, umumnya terbuat dari daging sapi dan babi yang dibumbui ketumbar dan bawang putih.
  • Weisswurst: nama lainnya sosis putih (white sausage). Tampilannya pucat, dan biasa dihidangkan pada saat Oktoberfest dengan rye bread, mustard, dan tentunya bir.
 
Foto: Yus GS, Getty Images.
Publikasi: Esquire Indonesia edisi Maret 2010